Bakal namun sebelum menemukan Islam, kehidupan Cambel dipenuhi dengan pergaulan bebas, narkotika dan rock 'n roll. Seperti kata pepatah, si buta tak mampu menunjang si buta untuk menyaksikan. Begitulah kehidupan yang beliau jalani.
Kendati begitu beliau selalu merasa dekat bersama Tuhan walau tak mendapat pendidikan agama yang ketat. Beliau berterima kasih atas didikan ibunya yang demikian setia menanamkan kepercayaan pada Tuhan dalam jiwanya.
"Selain itu, aku pun sedang mencari identitas diri aku dalam umur yang tetap belia. Mendapat tekanan dari teman-teman sebaya yaitu dilema bagi diri aku. Sebab aku serta mau sekali di terima oleh mereka," menurutnya mengenang.
Terhadap ketika serta berlalu dan sudut jelek mulai sejak memberikan kesan yang dalam ke jiwanya. Ia demikian materialistik. Lebih menumpukan perhatian kepada lahiriah ketimbang apa yang terdapat dalam jiwanya. Beliau jadi gampang kesal dan pemarah.
Sumber : http://www.berkonten.com/
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon